a. Pengertian
Motivasi
Kata “motif”
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat–saat
tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan/mendesak. Menurut Winardi (2001: 1) istilah motivasi (motivation)
berasal dari bahasa latin, yakni movere,yang berarti “menggerakkan” to
move.
Menurut Mitchell (1982:
81) dalam Winardi (2001:1), motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang
menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya presistensi
kegiatan-kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan kearah tujuan
tertentu. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,
dan bila tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan
perasaan tidak suka itu.
Hamzah
B. Uno (2007: 1) mengungkapkan bahwa motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang
yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam
dirinya. Lebih lanjut, motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari
luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Sugihartono,
dkk (2007: 20) motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah
laku tersebut. Motivasi pada dasarnya merupakan sebuah proses untuk mencoba
mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain
adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Dengan dorongan (driving force) disini dimaksudkan desakan yang alami
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan kecendrungan untuk
mempertahankan hidup. Kunci yang terpenting untuk itu tak lain adalah
pengertian yang mendalam tentang manusia.
Motivasi
merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang
dihadapi. Motivasi memberikan daya juang baru terhadap orang yang diberi
motivasi sehingga orang tersebut melakukan sesuatu kegiatan maksimal sesuai
yang ingin diharapkan. Jadi dengan motivasi upaya yang dilakukan menjadi lebih
maksimal karena dorongan tersebut.
b. Tipe-
Tipe Motivasi
Tipe-tipe motivasi yang mempengaruhi
manusia organisasional dalam bekerja atau mungkin menjauhi pekerjaan antara
lain:
a. Motivasi
Positif
Menurut
Sudarwan Danim (2004: 17) motivasi positif merupakan proses pemberian motivasi
atau usaha untuk membangkitkan motif, di mana hal itu diarahkan pada usaha
untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja secara baik dan antusias dengan cara
memberikan keuntungan tertentu kepadanya. Contoh motivasi positif antara lain:
imbalan gaji yang besar, kedudukan, pemberian kesempatan untuk mengembangkan kemampuan
diri, suasa kerja yang nyaman, dan lain sebagainya.
b. Motivasi
Negatif
Menurut
Sudarwan Danim (2004: 17) motivasi negatif sering dikatakan sebagai motivasi
yang bersumber pada dari rasa takut, misalnya jika dia tidak bekerja akan
muncul rasa takut dikeluarkan, takut tidak diberi gaji, takut dijauhi oleh
rekan sekerja. Motivasi negatif yang berlebihan akan membentuk rasa takut yang
berlebihan dari para pekerja sehingga tujuan yang diharapkan tidak maksimal.
c. Motivasi
dari Dalam
Menurut
Sudarwan Danim (2004: 18) motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu
dia menjalankan tugas-tugas ataupekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja
tersebut. Motivasi datang dari dalam diri tanpa ada paksaan dari luar, sehingga
orang yang memiliki motivasi dari dalam akan menjalankan tugasnya sepenuh hati
tanpa mengharap penghargaan maupun pujian.
d. Motivasi
dari Luar
Menurut
Sudarwan Danim (2004: 18) motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul
sebagai akibat adanya pengaruh yang ada diluar pekerjaan dan di luar dari
pekerja itu sendiri. Motivasi ini bisa berbentuk penghargaan atau imbalan atas
suatu pekerjaan tertentu.
c. Fungsi
Motivasi
Motivasi merupakan suatu proses
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai proses motivasi mempunyai
fungsi antara lain:
a. Memberi
semangat dan mengaktifkan karyawan agar tetap berminat dan siaga. Jika dalam
kepemimpinan, pemimpin tidak pernah berhenti memberi motivasi kepada karyawan
agar selalu semangat dalam bekerja.
b. Memusatkan
kerja seseorang atas tanggung jawabnya yang sedang diemban. Dengan selalu fokus
dalam bekerja diharapkan akan menghasilkan kinerja yang maksimal sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
c. Membantu
memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang. Dengan
motivasi seseorang akan terpacu untuk memenuhi target kerja yang direncanakan
baik prestasi kerja dalam waktu dekat maupun prestasi kerja yang jangka
panjang.
d. Membangkitkan
semangat juang dalam melakukan sesuatu yang tentunya sangat baik untuk
kebutuhan kerja di era globalisasi. Untuk itu dengan motivasi yang berkala dari
pimpinan diharapkan para pekerja terutama dalam bidang pendidikan dapat
semangat berkerja, cepat dan tepat sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar